Semua orang pasti pernah merasakan bagaimana menderitanya saat sakit kepala datang menyerang. Kepala cenat cenut, leher tegang, balik kiri-kanan malah tambah sakit, terkadang sakitnya sampai di mata, bahkan ada yang sampai muntah-muntah. Banyak yang dilakukan orang untuk menghilangkan rasa sakit di kepala tersebut. Ada yang minum obat pereda sakit, ada yang memilih tidur, ada yang memasang koyo di kening, dan ada juga yang memilih bertahan sampai sakit kepalanya hilang sendiri.
Metode penyembuhan sakit kepala dan migren yang masih baru dan tidak biasa adalah metode seks. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seks dapat menyembuhkan sakit kepala pada 61% wanita penderita migrain. Tingkat keberhasilan 60% ini sama dengan tingkat keberhasilan rata-rata obat sakit kepala yang dijual di apotik.
Sebuah studi pada tahun 2006 yang diterbitkan dalam jurnal Headache menemukan bahwa orang yang menderita sakit kepala migren memiliki skor yang lebih tinggi pada tes Seksual Desire Inventory (SDI) dibandingkan dengan mereka yang menderita sakit kepala karena tegang. Fenomena ini berlaku untuk pria dan wanita, dan menunjukkan bahwa individu dengan sakit kepala migrain secara berulang barangkali memiliki keinginan yang lebih kuat terhadap seks dibandingkan dengan mereka yang sakit kepala non-migrain. Penelitian difokuskan pada pertanyaan apakah orgasme saat berhubungan seks bisa meringankan sakit kepala?.
Hormon Serotonin
Hubungan antara migrain dan dorongan seksual sangat kompleks, tapi tampaknya relasi ini berhubungan dengan bahan kimia pada otak yang disebut serotonin. Para peneliti menemukan bahwa orang yang menderita sakit kepala migren memiliki hormon serotoin yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak menderita migren.
Pada orang-orang yang mengkonsumsi obat anti depressant, mereka akan mengalami kenaikan jumlah hormon serotonin dan akan menderita efek samping berupa gairah seks yang menurun dan kesulitan mendapatkan orgasme. Karena fakta ini, para peneliti percaya bahwa kadar serotonin yang tinggi akan menghambat hasrat dan respon seksual. Dengan demikian hal sebaliknya terjadi pada orang yang menderita migrain, karena mereka memiliki kadar serotonin rendah maka kemungkinan besar mereka memiliki dorongan seks yang tinggi.
Sebuah survei dilakukan pada tahun 2001 terhadap wanita-wanita penderita migren. Mereka diberi pertanyaan apakah mereka pernah melakukan seks saat migrain? dari 83 wanita sebanyak 57 orang pernah mengaku pernah berhubungan saat migren. Dari jumlah tersebut sebanyak 30% mengatakan sakit kepalanya berkurang, 17,5% mengaku sakit kepalanya benar-benar hilang. Dan hanya 5,3% saja yang merasakan sakit kepalanya memburuk.
Alasan mengapa sakit kepala bisa hilang saat berhubungan seks masih simpang siur, beberapa alasanya adalah sebagai berikut:
- Adanya stimulasi pada vagina saat berhubungan seks akan memberikan efek penghilang rasa sakit. Proses yang sama bisa dilihat pada wanita yang sedang bersalin. Ada teori yang menunjukkan bahwa saat persalinan, rasa sakit akan berkurang ketika terjadi peregangan serviks dan otot panggul. Barangkali stimulasi yang serupa selama hubungan seksual juga memberikan efek yang sama.
- Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa migren memiliki pusat yang bertanggung jawab terhadap timbulnya sakit kepala. Ketika orgasme terjadi, ada bahan kimia yang dilepaskan tubuh yang mematikan pusat migren tersebut.
Meskipun penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami bagaimana seks bisa menyembuhkan sakit kepala, yang jelas adalah hubungan tersebut pastinya sangat rumit, dan untuk saat ini para penderita sebaiknya tetap menggunakan obat resep dari dokter untuk menyembuhkan sakit kepala dan migren.
Jangan Lupa Di LIKE Ya...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar