Segala cara ditempuh pria untuk membuktikan dirinya pria sejati yang bisa punya anak. Kebiasaan-kebiasaan tertentu pun dilakoninya. Tapi sayangnya banyak kebiasaan dan pandangan itu yang keliru.
Seperti dilansir dari AskMen, Kamis (15/4/2010), ada 5 pandangan soal kesuburan yang begitu diyakini pria tapi ternyata itu hanya mitos:
1. Berhubungan seks setiap hari akan meningkatkan kemungkinan pembuahan
Pandangan seperti ini memang keliru karena kebenarannya hamil tergantung masa subur. Secara umum, waktu terbaik untuk hamil adalah dari hari ke-11 sampai 17 dari siklus menstruasi wanita.
Sejak sperma pria bisa hidup selama 48 sampai 72 jam dalam saluran reproduksi wanita, berhubungan seks setiap hari hanya sedikit meningkatkan kesuburan.
Gagasan yang diperkuat dengan studi baru-baru ini, tidak menemukan perbedaan angka kehamilan antara pasangan yang berhubungan seks setiap hari dan orang yang hanya berhubungan seks di hari tertentu.
2. Pria tidak memiliki siklus kesuburan
Walaupun sperma dapat dikeluarkan setiap saat baik melalui orgasme hubungan seks atau ejakulasi, bukan berarti pria tak punya siklus subur.
Secara umum, perubahan waktu dan musim dapat mempengaruhi jumlah sperma pria. Jumlah sperma lebih banyak di musim dingin dan lebih sedikit di musim panas, karena produksi sperma meningkat pada suhu dingin. Jumlah sperma pria juga tertinggi di pagi hari.
Hal ini karena pada musim panas atau siang hari dengan suhu makin meningkat dapat mempengaruhi kualitas sperma. Testis sangat sensitif terhadap suhu, maka suhu panas akan mempengaruhi kehidupan sperma.
3. Bersepeda tidak mempengaruhi kesuburan
Kenyataannya duduk di sadel sepeda selama lebih dari 30 menit, terutama bila memakai celana pendek dan ketat, dapat meningkatkan suhu skrotum (kantung pembungkus testis atau buah zakar) dan mempengaruhi produksi sperma.
Peningkatan suhu skrotum inilah yang perlu disalahkan. Hal ini juga bisa terjadi ketika pria mandi air panas atau sauna. Bahkan duduk dengan laptop di pangkuan dalam jangka waktu lama pun dapat menurunkan sperma.
Kuncinya adalah cukup istirahat, dan jika bersepeda pilihlah sadel yang tidak terlalu keras atau sempit dan harus menyesuaikan berat badan dan tulang pantat.
4. Pelumas tidak akan mempengaruhi sperma
Lubricant atau pelumas mengurangi gesekan, menambah kenikmatan seks, tetapi tidak akan membantu kehamilan. Bahkan, dengan menggunakan pelumas sebenarnya dapat menjadi kontraproduktif karena dapat mengganggu motilitas sperma dan mungkin memiliki bahan-bahan yang beracun untuk sperma. Hal yang sama berlaku untuk lotion dan bahkan air liur.
5. Obesitas mempengaruhi sperma
Kebanyakan pria tahu bahwa obesitas dapat mempengaruhi produksi sperma, tetapi tak banyak yang tahu bahwa terlalu kurus juga dapat mempengaruhi sperma. Kurang berat badan diyakini mempengaruhi sperma karena terkait dengan ketidakseimbangan hormon dan kekurangan gizi.
Temuan tahun 2008 pada konferensi European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona menunjukkan bahwa pria dengan BMI (Body Mass Index) optimal, 20 sampai 25 memiliki tingkat sperma normal daripada mereka yang kelebihan atau kekurangan berat badan.
Seperti dilansir dari AskMen, Kamis (15/4/2010), ada 5 pandangan soal kesuburan yang begitu diyakini pria tapi ternyata itu hanya mitos:
1. Berhubungan seks setiap hari akan meningkatkan kemungkinan pembuahan
Pandangan seperti ini memang keliru karena kebenarannya hamil tergantung masa subur. Secara umum, waktu terbaik untuk hamil adalah dari hari ke-11 sampai 17 dari siklus menstruasi wanita.
Sejak sperma pria bisa hidup selama 48 sampai 72 jam dalam saluran reproduksi wanita, berhubungan seks setiap hari hanya sedikit meningkatkan kesuburan.
Gagasan yang diperkuat dengan studi baru-baru ini, tidak menemukan perbedaan angka kehamilan antara pasangan yang berhubungan seks setiap hari dan orang yang hanya berhubungan seks di hari tertentu.
2. Pria tidak memiliki siklus kesuburan
Walaupun sperma dapat dikeluarkan setiap saat baik melalui orgasme hubungan seks atau ejakulasi, bukan berarti pria tak punya siklus subur.
Secara umum, perubahan waktu dan musim dapat mempengaruhi jumlah sperma pria. Jumlah sperma lebih banyak di musim dingin dan lebih sedikit di musim panas, karena produksi sperma meningkat pada suhu dingin. Jumlah sperma pria juga tertinggi di pagi hari.
Hal ini karena pada musim panas atau siang hari dengan suhu makin meningkat dapat mempengaruhi kualitas sperma. Testis sangat sensitif terhadap suhu, maka suhu panas akan mempengaruhi kehidupan sperma.
3. Bersepeda tidak mempengaruhi kesuburan
Kenyataannya duduk di sadel sepeda selama lebih dari 30 menit, terutama bila memakai celana pendek dan ketat, dapat meningkatkan suhu skrotum (kantung pembungkus testis atau buah zakar) dan mempengaruhi produksi sperma.
Peningkatan suhu skrotum inilah yang perlu disalahkan. Hal ini juga bisa terjadi ketika pria mandi air panas atau sauna. Bahkan duduk dengan laptop di pangkuan dalam jangka waktu lama pun dapat menurunkan sperma.
Kuncinya adalah cukup istirahat, dan jika bersepeda pilihlah sadel yang tidak terlalu keras atau sempit dan harus menyesuaikan berat badan dan tulang pantat.
4. Pelumas tidak akan mempengaruhi sperma
Lubricant atau pelumas mengurangi gesekan, menambah kenikmatan seks, tetapi tidak akan membantu kehamilan. Bahkan, dengan menggunakan pelumas sebenarnya dapat menjadi kontraproduktif karena dapat mengganggu motilitas sperma dan mungkin memiliki bahan-bahan yang beracun untuk sperma. Hal yang sama berlaku untuk lotion dan bahkan air liur.
5. Obesitas mempengaruhi sperma
Kebanyakan pria tahu bahwa obesitas dapat mempengaruhi produksi sperma, tetapi tak banyak yang tahu bahwa terlalu kurus juga dapat mempengaruhi sperma. Kurang berat badan diyakini mempengaruhi sperma karena terkait dengan ketidakseimbangan hormon dan kekurangan gizi.
Temuan tahun 2008 pada konferensi European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona menunjukkan bahwa pria dengan BMI (Body Mass Index) optimal, 20 sampai 25 memiliki tingkat sperma normal daripada mereka yang kelebihan atau kekurangan berat badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar